Home | Posts RSS | Comments RSS | Login

Tersenyum dalam doa

Tuesday, September 27, 2011
Sahabat seiman..,
Tersenyumlah yang lebar, kuingin nampak senyummu membahagiakan dan menyemangati orang lain, senyum keikhlasan kita atas taqdir Allah SWT, senyum alamat kesiapan kita berjuang menggeluti hari ini.., tak boleh ada kata henti, kita harus terus lanjutkan tapak kaki, pindah dari menikmati satu amal kepada amal berikutnya..

Masih seperti Nabi Ibrahim AS, yang tak pernah henti untuk beramal, seakan tak kenal lelah dan jemu, beratnya beban menuntunnya untuk tetap mesra melantunkan doa, ia begitu memahami bahwa hakikat hidup adalah bekerja dan mengabdi kepada Allah SWT semata.., perhatikanlah pengabdian Beliau kali ini melibatkan anaknya, Allah SWT berfirman, artinya:

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". (Q.S. Al Baqoroh: 127)

Sahabat seiman..,
Coba tengok kembali prestasi kita, kitakah yang sering mengeluh padatnya tugas?, meratapi pekerjaan yang terselesaikan seakan tak ikhlas? Atau bangga merasa telah berjasa atas secuil amal penuh cacat tak sempurna? Beristighfarlah Sahabat bila syaitan telah berhasil mengecohkan kita.., astaghfirullahal ‘azhim, ampuni kami ya Allah!

Sahabat seiman..,
Bangkitlah segera, hentakkan kekuatanmu, pekikkan takbir agar kemalasan menyingkir, dan penyakit dalam diri segera berakhir.. semoga setiap tugas hari ini berjalan dengan baik, dan kita dapat tetap tersenyum puas melihat hasil amal kita, lalu berharap menjadi amal diterima di dunia dan akhirat.. selamat beraktifitas! (SaiBah)

Bicarakanlah

Tuesday, September 13, 2011
Kemarin semua orang membicarakan sepakbola dan TIMNAS. Timnas menjadi berita besar dan semua memandangnya.

Sesuatu yang biasa dibicarakan akan diingat-ingat. Sebaliknya jika jarang dibicarakan, akan terlupakan lalu cenderung tak di pandang.

"Hal Kecil" jika biasa dibicarakan akan menjadi "Besar", sedangkan "Hal Besar" jika jarang dibicarakan, akan menjadi "kecil & dilupakan"

Lihatlah saat ini, banyak hal kecil dalam pandangan Allah tapi selalu dibicarakan oleh manusia sehingga semua memandang besar

Namun Lihatlah pula banyak hal besar dalam pandangan Allah tapi jarang ingin dibicarakan oleh manusia, akhirnya dipandang kecil oleh manusia

Sepakbola, artis, seni, bangunan, dsb adalah hal kecil dalam pandanganNya tetapi dipandang berlebihan oleh Manusia maka besarlah ia bagi kebanyakan manusia.

Perkara sholat, akhirat, kematian adalah hal besar tapi jarang sekali dibicarakan oleh manusia sehingga menjadi kecil di mata manusia.

Ketika duduk di majelis dunia, jarang yang membicarakan pentingnya sholat & amal sholeh, tapi aib orang, sepakbola, karya manusia, artis tak henti-henti dibicarakan.

Ketika duduk di majelis dunia, jarang yg membicarakan tentang kematian dan kehidupan akhirat, kebanyakan masih berangan-angan umur diberi panjang.

Yakinlah, tidak ada hal sepele atau hal kecil dalam urusan Agama dalam pandangan Allah, dunia dan seisinya tidak lebih mulia dari 2 rakaat sholat sunnah

Maka, ..bicarakanlah hal-hal besar dalam pandangan Allah..sesungguhnya mulut dan hati sungguh dekat jaraknya, tapi butuh waktu lama untuk menyampaikan ucapan lisan tertanam dalam hati.

Syukur dalam beribadah

Wednesday, August 24, 2011




Sahabat seiman..,

Bagaimana syukur Kita pagi ini? lihatlah indahnya mentari dapat kita tatap kembali, waktu terus melaju seakan baru sekejap Ramadhan kita jalani, ternyata 11 hari telah kita lalui.. limit Ramadhan kian hari kian menipis, jatah waktu hidup semakin habis, sementara nikmat semakin hari kian bertambah menyisakan PR syukur buat kita.. ya Allah cerahkan diri ini agar tak kehabisan cara tuk meluapkan syukur kepada-Mu..



Sahabat seiman..,

Kutelusuri kembali rangkaian ayat puasa, kuterhenti pada penggalan ayat yang membuatku banyak beristighfaar, semoga kau berkenan tuk berbagi. Allah SWT berfirman, artinya: “..dan agar supaya kamu mengagungkan Allah atas hidayah yang Ia berikan, dan agar kamu bersyukur” (Q.S. Al baqoroh: 185)

ternyata kita lebih sering terobsesi pada nikmat yang kita cari daripada Dzat yang menunjukkan cara mendapatkan nikmat.. kita lebih sibuk menikmati anugerah yang kita dapat daripada bagaimana memperbaiki taat..



Sahabat seiman..,

Tataplah sosok teladan yang semakin meningkat ibadahnya saat dijamin ampunan dosa, dan dijamin masuk syurga.. lalu saat ada yang terheran melihat dahsyat ibadahnya karena lutut dan tumit terluka karenanya, dengan mesra ia jawab bahwa dia ingin sekali menjadi hamba yang pandai bersyukur.. bagaimana dengan yang banyak berlumur dosa, pantaskah ia merasa rindukan syurga, atau mendamba sangat ridho-Nya namun tak mempersembahkan amal terbaiknya?



Sahabat seiman..,

Ramadhan tinggal 4 hari lagi, jangan lelah dulu, sebab hamba yang rindu menjadi ahli syukur semakin ia tatap ampunan dosa, syurga dan ridho-Nya akan semakin tergoda ia meningkatkan ibadah dan pengorbanannya.. selamat beraktifitas! (SaiBah)

Syukur Nikmat lupa Perbaiki Taat

Thursday, August 18, 2011
Rasa lapang dan rasa sempit silih berganti datang menghampiri perasaan manusia, seperti malam dan siang. Dikala lapang datang, rasakan nafsu menghampiri melalui rasa gembira dan senang .



Jaga diri dari semua hal yang melampaui batas, ketika ujian kelapangan menghampiri, karena dalam gembira kadang lisan menjadi sombong dan asal bicara



Tegurlah diri yang lebih sering terobsesi pada nikmat yang dicari daripada Dzat yang menunjukkan cara mendapatkannya. Tegurlah diri yang lebih sibuk menikmati anugerah yang didapat daripada mencari bagaimana memperbaiki taat pada yang memberi.



“..dan agar supaya kamu mengagungkan Allah atas hidayah yang Ia berikan, dan agar kamu bersyukur” (Q.S. Al baqoroh: 185). #shiyam

Hari demi hari Ramadhan kita tapaki

Hari demi hari Ramadhan kita tapaki,

setiap detik Ramadhan bagai butir mutiara

yang dapat kita tukar menjadi sekeranjang permata



Hari demi hari Ramadhan dilalui,

setiap tutur kata dan sikap diri dapat menjadi tinta emas

yang mengghias lembar sejarah hidup setiap langkah



Hari demi hari Ramadhan pergi, ,

hembusan nafas dan lafadz zikir dpt menjadi gunung kerikil

yang memberatkan timbangan amal kebaikan



Hari demi hari Ramadhan,

jangan selalu pernah kita lelah mengais kebaikannya sampai terbangun

istana megah nan mempesona di syurga sana..



Shiyam hanya akan berarti bagi yang benar-benar membutuhkannya..

apalah arti hidangan lezat yang disodorkan bagi org yang sudah kenyang.

lihatlah bagaimana besyukurnya si lapar ketika mendapatkan santapan makanan,

atau si penderita sakit parah menahun yang mndapat kesembuhan



seperti itulah seharusnya kita menatap setiap tetes nikmat yang tertumpah deras kepada diri..



Tidak ada yang lebih buruk daripada orang yang menyesali kesalahannya setelah habis masa untuk memperbaikinya

Sahabat Dalam Perjalanan

Sunday, August 7, 2011
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Puji an bagi-Mu ya Allah, atas dihidupkannya kami kembali dari tidur kami, maka hidupkanlah hati kami tuk menghadapi hari ini!.. Sahabat, jangan berhenti dulu tuk berjuang, perjalanan belum selesai. Pikul kembali ikatan kayu beban, lelah dan letih tak mengapa demi menggapai impian.. terkadang tersandung akar, tertusuk duri, tersangkut dan terdorong kawan seperjalanan, itu adalah sunnah perjuangan, jangan hati kita menjadi kotor hanya sebab sunnah perjalanan yang pasti kita rasakan..

Sahabat seiman,
Sungguh banyak pertolongan yang Allah Swt siapkan disekeliling kita, tumbuh-tumbuhan, akar, buah, binatang, sungai dan lainnya dapat menjadi penolong, mengapa kita sia-siakan? Ada tali pegangan yang sangat kuat bergelantungan yang selalu menyertai agar menjadi penyelamat, tali yang tidak akan putus, yang pasti dibutuhkan ketika kita terpeleset, terjatuh, diterpa angin, hujan, dan atau dilanda pening meriang.. lalu tali tersebut dapat memberikan ketenangan,tali itu adalah Tali Allah Swt.. Al quran

 
Sahabat seiman,
Dahulu ketika masih kecil, Tali itu sangat akrab di tangan, telinga dan hati kita, menghiasi hari dengan kondisi diri yang bersih dan suci.. namun bagaimana kini? Sedemikian beratkah ia sehingga tangan ini berat menggenggamnya?

Sedemikian burukkah dia sehingga kita malu menampakkannya? Sedemikian rendahkah ia sehingga kita malu membanggakannya? Sedemikian sibukkah kita yang tak sempat membuka lembaran demi lembarannya. Bukankah ia diturunkan untuk di baca, bukan hanya diletakkan di lemari tertimbun debu, atau di bawa-bawa dalam tas saja tak terjamah..

 
Sahabat seiman,
Raihlah terlebih dahulu tali itu lalu pegang erat-erat, sertakan selalu perjalananmu dengannya, demi Allah..hanya orang yang sombong yang tak membutuhkan penyelamat, orang-orang yang buta matanya tak mampu menangkap keberadaan tali tersebut.. sahabat, bacalah ia, sebab ia akan menjadi penolongmu di dunia dan akhirat..! (SaiBah)

Jika masih menggapai masa

Tuesday, May 10, 2011
Kemarin aku dengar berita kematian lalu kulupakan karena kesibukan dunia.. barusan kudengar lagi berita kematian saudaraku..terbayang arwah melayang menghadapNYa..lalu tak ada kuasa lagi membela diri.. tak tahu di alam kubur apa yang ia hadapi..

Alhamdulillah saat ini hidup masih diberi, umur masih menggapai petang, ada waktu untuk istighfar, dan berniat perbaiki diri. Ingatkanlah diri, kapan pernah Allah Swt berhenti mengintai?, mencari hamba yang pandai menuai setiap perintah yang menanti tergadai.. kenanglah selalu tugas kita kepada Allah Swt sahabat, tunaikanlah sebaik-baiknya. walau 24 JAM dunia kita urusi pasti ia akan kita tinggalkan, namun akhirat walau tak kita urusi pasti ia akan kita datang

kuingatkan diri janganlah lupa meng-hisab diri, hanya di dunia hisab bisa kita lakukan, kelak di akhir jaman sudah menjadi hakNya untuk menghisab diri ini

pemuda, apa yang kau banggakan?

Monday, May 9, 2011
“Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi no. 2340)


Anak Muda,
Rambutmu kini menjadi merah
Entahlah, kau cat dengan uang dari orang tuamu
ataukah sekedar ikut-ikutan teman

Anak Muda,
Ada besi melingkar menembus telingamu
Tak hanya kaum hawa
Engkau pun sekarang memakainya
Bukan semakin keren
Tapi semakin membuatmu wanita

Anak Muda,
Pakaianmu yang rapi sewaktu SMA
Telah berubah saat jadi mahasiswa
Sobek sana, sobek sini
Bukan karena usang, tapi memang kau sengaja

Anak Muda,
Sebatang rokok selalu menemanimu
Rupiah demi rupiah kau bakar
Pengobat stress kilahmu
Padahal kau sedang bahayakan diri dan sekitarmu
Kau benci orang egois
Padahal kau sendiri termasuk bagiannya

Anak Muda,
Usia yang semakin bertambah
Tak juga membuatmu berbenah
Waktu demi waktu
Engkau habiskan begitu saja berlalu
Dari warung ke warung
Dari mall ke mall
Esensi sama dengan tempat yang beda

Anak Muda,
Bapak dan ibu cemas memikirkanmu
Dulu anak sholih yang mereka pinta
Tiap malam, tiap selesai ibadah
Beliau sempatkan doa untukmu
Namun, apa balasmu?
Justru tingkahmu membuatnya murka
Dari hari ke hari

Anak Muda,
Ayahmu banting tulang bermandi peluh
Mengusahakan biaya sekolah dan makanmu
Sedang ibumu
Sabar mengajarimu berhitung satu dua
Dan mengeja a be ce de
Namun, apa baktimu?

Anak Muda,
Masa mudamu menentukan masa tua
Barangsiapa bersantai di waktu muda
Pasti akan bersusah payah di waktu tuanya
Dan sebaliknya,
Barangsiapa bersusah payah di masa muda
Kelak tinggal menuai nikmatnya hari tua

Anak Muda,
Bukan tampangmu yang bisa kau banggakan
Bukan pula penampilanmu nyentrikmu
Bukan pula aksesoris dan gayamu
Tapi berbanggalah karena karyamu
Berbanggalah karena kebaikanmu
Dan berbanggalah karena keluhuran budimu

Anak Muda,
Pilihan sekarang ada di tanganmu
Diam berarti menanti kehancuran
Berubah berarti menata masa depan
Renungkan, pikirkan
Dan segeralah ambil keputusan
(copas dari kaskus)

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56)

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Panggilan Adzan

Sunday, May 8, 2011
Menurut Said Jibair, bahwa Ibnu Abbas seringkali menangis ketika mendengar
adzan. sampai sampai surbannya basah oleh airmata. Ketika ada yang
menanyakan mengapa begitu ? Ibnu Abbas menjawab, " Seandainya semua orang
tahu makna seruan muadzin itu, pasti tidak akan dapat beristirahat dan tak
akan dapat tidur nyenyak."

Selanjtnya Ibnu abbas menjelaskan makna satu persatu dari kalimat adzan
tersebut. Dikatakan bahwa seruan Allahu Akbar mengandung makna seakan akan
ada kalimat," Wahai sekalian manusia yang sedang sibuk mengurusi harta
duniawi, berhentilah sejenak. sambutlah seruan ini. Istirahatkanlah
badanmu dan segeralah beramal baik demi kepentingan dan keuntungan dirimu
sendiri."

Lalu jika diserukan asyhadu anlaa ilaaha illalaah seakan akan muadzin
berkata," aku mohon persaksian semua masyarakat langit dan bumi, bagiku di
sisi Alloh kelak di hari kiamat bahwa : aku telah menyeru kalian !

Berikutnya kalimat asyhadu anna muhamadan rasulullaah, seakan akan muadzin
berkata kepada kita," aku mohon persaksian dari para Nabi (khususnya)
Muhammad saw. kelak di hari kiamat, bahwa aku telah memberi tahu kepada
kalian setiap hari lima kali."

Kalimat hayya alaash shalaa, seakan akan muadzin berkata," sungguh, Allah
telah menegakkan sholat bagi kalian, maka tegakkanlah sholat itu."

Kalimat hayya alal falaah, mengandung makna," Masuklah kalian dalam rahmat
dan peganglah petunjuk petunjuk bagimu!"

Lalu seruan Allahu Akbar, mengandung makna." segala pekerjaan ( urusan
duniawi ) terlarang bagimu, sebelum kamu melaksanakan sholat."

Dan kalimat, laa ilaaha illaallaahu mengandung makna," Inilah amanat tujuh
lapisan bumi-langit, sudah berada dipundakmu, maka terserah kalian, akan
kau laksanakan atau tidak !.

Namun hal hal seperti itu jarang kita pikirkan. Kita memandang bahwa
shalat adalah kegiatan rutinitas yang dilaksanakan lima kali dalam dua
puluh empat jam. Tak ada esensi yang menarik hati kita. shalat yang kita
kerjakan hanya semata-mata pelengkap identitas bahwa kita adalah orang
Islam. Dimana salah satu ciri orang Islam adalah menjalankan sholat lima
waktu. Inilah pikiran yang keliru. Kalau kita menganggap sholat sekedar
demikian itu, maka akan membahayakan agama kita. 

dari buku "CELAKA ORANG YANG SHOLAT, Ahmad Fadlil Nasrullah. S. Ag
Published with Blogger-droid v1.6.8

air mata

Sunday, May 1, 2011
Jika sampai hari ini kita masih jauh dari taat padaNya, maka pikirkanlah kelak hari hisab itu datang. Lembaran amalan khan terlihat hitam pekat karena dosa yang telah dihimpun. Siksapun tak akan beristirahat menimpa diri.. Naudzubillah, Astaghfirullah....

Banyak-banyaklah menangis meratapi kesalahan diri, karena itu lebih berguna daripada air mata yang mengucur ketika siksa itu menimpa.
Published with Blogger-droid v1.6.8

(ku) ingatkan diri. .

Saturday, April 30, 2011
Siangmu, wahai yang terpedaya, semuanya adalah lalai dan alpa. Malammu adalah tidur dan kehinaan adalah hal yang lumrah bagimu.

Usiamu terus berkurang akan tetapi kau tetap zalim. Kau bahagia dengan zuatu yang fana dan gembira dengan angan-angan...ingatkanlah diri, janganlah puja dunia, celalah ia....
Published with Blogger-droid v1.6.8