Syukur dalam beribadah
Wednesday, August 24, 2011
Sahabat seiman..,
Bagaimana syukur Kita pagi ini? lihatlah indahnya mentari dapat kita tatap kembali, waktu terus melaju seakan baru sekejap Ramadhan kita jalani, ternyata 11 hari telah kita lalui.. limit Ramadhan kian hari kian menipis, jatah waktu hidup semakin habis, sementara nikmat semakin hari kian bertambah menyisakan PR syukur buat kita.. ya Allah cerahkan diri ini agar tak kehabisan cara tuk meluapkan syukur kepada-Mu..
Sahabat seiman..,
Kutelusuri kembali rangkaian ayat puasa, kuterhenti pada penggalan ayat yang membuatku banyak beristighfaar, semoga kau berkenan tuk berbagi. Allah SWT berfirman, artinya: “..dan agar supaya kamu mengagungkan Allah atas hidayah yang Ia berikan, dan agar kamu bersyukur” (Q.S. Al baqoroh: 185)
ternyata kita lebih sering terobsesi pada nikmat yang kita cari daripada Dzat yang menunjukkan cara mendapatkan nikmat.. kita lebih sibuk menikmati anugerah yang kita dapat daripada bagaimana memperbaiki taat..
Sahabat seiman..,
Tataplah sosok teladan yang semakin meningkat ibadahnya saat dijamin ampunan dosa, dan dijamin masuk syurga.. lalu saat ada yang terheran melihat dahsyat ibadahnya karena lutut dan tumit terluka karenanya, dengan mesra ia jawab bahwa dia ingin sekali menjadi hamba yang pandai bersyukur.. bagaimana dengan yang banyak berlumur dosa, pantaskah ia merasa rindukan syurga, atau mendamba sangat ridho-Nya namun tak mempersembahkan amal terbaiknya?
Sahabat seiman..,
Ramadhan tinggal 4 hari lagi, jangan lelah dulu, sebab hamba yang rindu menjadi ahli syukur semakin ia tatap ampunan dosa, syurga dan ridho-Nya akan semakin tergoda ia meningkatkan ibadah dan pengorbanannya.. selamat beraktifitas! (SaiBah)
Syukur Nikmat lupa Perbaiki Taat
Thursday, August 18, 2011
Rasa lapang dan rasa sempit silih berganti datang menghampiri perasaan manusia, seperti malam dan siang. Dikala lapang datang, rasakan nafsu menghampiri melalui rasa gembira dan senang .
Jaga diri dari semua hal yang melampaui batas, ketika ujian kelapangan menghampiri, karena dalam gembira kadang lisan menjadi sombong dan asal bicara
Tegurlah diri yang lebih sering terobsesi pada nikmat yang dicari daripada Dzat yang menunjukkan cara mendapatkannya. Tegurlah diri yang lebih sibuk menikmati anugerah yang didapat daripada mencari bagaimana memperbaiki taat pada yang memberi.
“..dan agar supaya kamu mengagungkan Allah atas hidayah yang Ia berikan, dan agar kamu bersyukur” (Q.S. Al baqoroh: 185). #shiyam
Jaga diri dari semua hal yang melampaui batas, ketika ujian kelapangan menghampiri, karena dalam gembira kadang lisan menjadi sombong dan asal bicara
Tegurlah diri yang lebih sering terobsesi pada nikmat yang dicari daripada Dzat yang menunjukkan cara mendapatkannya. Tegurlah diri yang lebih sibuk menikmati anugerah yang didapat daripada mencari bagaimana memperbaiki taat pada yang memberi.
“..dan agar supaya kamu mengagungkan Allah atas hidayah yang Ia berikan, dan agar kamu bersyukur” (Q.S. Al baqoroh: 185). #shiyam
Hari demi hari Ramadhan kita tapaki
Hari demi hari Ramadhan kita tapaki,
setiap detik Ramadhan bagai butir mutiara
yang dapat kita tukar menjadi sekeranjang permata
Hari demi hari Ramadhan dilalui,
setiap tutur kata dan sikap diri dapat menjadi tinta emas
yang mengghias lembar sejarah hidup setiap langkah
Hari demi hari Ramadhan pergi, ,
hembusan nafas dan lafadz zikir dpt menjadi gunung kerikil
yang memberatkan timbangan amal kebaikan
Hari demi hari Ramadhan,
jangan selalu pernah kita lelah mengais kebaikannya sampai terbangun
istana megah nan mempesona di syurga sana..
Shiyam hanya akan berarti bagi yang benar-benar membutuhkannya..
apalah arti hidangan lezat yang disodorkan bagi org yang sudah kenyang.
lihatlah bagaimana besyukurnya si lapar ketika mendapatkan santapan makanan,
atau si penderita sakit parah menahun yang mndapat kesembuhan
seperti itulah seharusnya kita menatap setiap tetes nikmat yang tertumpah deras kepada diri..
Tidak ada yang lebih buruk daripada orang yang menyesali kesalahannya setelah habis masa untuk memperbaikinya
setiap detik Ramadhan bagai butir mutiara
yang dapat kita tukar menjadi sekeranjang permata
Hari demi hari Ramadhan dilalui,
setiap tutur kata dan sikap diri dapat menjadi tinta emas
yang mengghias lembar sejarah hidup setiap langkah
Hari demi hari Ramadhan pergi, ,
hembusan nafas dan lafadz zikir dpt menjadi gunung kerikil
yang memberatkan timbangan amal kebaikan
Hari demi hari Ramadhan,
jangan selalu pernah kita lelah mengais kebaikannya sampai terbangun
istana megah nan mempesona di syurga sana..
Shiyam hanya akan berarti bagi yang benar-benar membutuhkannya..
apalah arti hidangan lezat yang disodorkan bagi org yang sudah kenyang.
lihatlah bagaimana besyukurnya si lapar ketika mendapatkan santapan makanan,
atau si penderita sakit parah menahun yang mndapat kesembuhan
seperti itulah seharusnya kita menatap setiap tetes nikmat yang tertumpah deras kepada diri..
Tidak ada yang lebih buruk daripada orang yang menyesali kesalahannya setelah habis masa untuk memperbaikinya
Sahabat Dalam Perjalanan
Sunday, August 7, 2011
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Puji an bagi-Mu ya Allah, atas dihidupkannya kami kembali dari tidur kami, maka hidupkanlah hati kami tuk menghadapi hari ini!.. Sahabat, jangan berhenti dulu tuk berjuang, perjalanan belum selesai. Pikul kembali ikatan kayu beban, lelah dan letih tak mengapa demi menggapai impian.. terkadang tersandung akar, tertusuk duri, tersangkut dan terdorong kawan seperjalanan, itu adalah sunnah perjuangan, jangan hati kita menjadi kotor hanya sebab sunnah perjalanan yang pasti kita rasakan..
Sahabat seiman,
Sungguh banyak pertolongan yang Allah Swt siapkan disekeliling kita, tumbuh-tumbuhan, akar, buah, binatang, sungai dan lainnya dapat menjadi penolong, mengapa kita sia-siakan? Ada tali pegangan yang sangat kuat bergelantungan yang selalu menyertai agar menjadi penyelamat, tali yang tidak akan putus, yang pasti dibutuhkan ketika kita terpeleset, terjatuh, diterpa angin, hujan, dan atau dilanda pening meriang.. lalu tali tersebut dapat memberikan ketenangan,tali itu adalah Tali Allah Swt.. Al quran
Sahabat seiman,
Dahulu ketika masih kecil, Tali itu sangat akrab di tangan, telinga dan hati kita, menghiasi hari dengan kondisi diri yang bersih dan suci.. namun bagaimana kini? Sedemikian beratkah ia sehingga tangan ini berat menggenggamnya?
Sedemikian burukkah dia sehingga kita malu menampakkannya? Sedemikian rendahkah ia sehingga kita malu membanggakannya? Sedemikian sibukkah kita yang tak sempat membuka lembaran demi lembarannya. Bukankah ia diturunkan untuk di baca, bukan hanya diletakkan di lemari tertimbun debu, atau di bawa-bawa dalam tas saja tak terjamah..
Sahabat seiman,
Raihlah terlebih dahulu tali itu lalu pegang erat-erat, sertakan selalu perjalananmu dengannya, demi Allah..hanya orang yang sombong yang tak membutuhkan penyelamat, orang-orang yang buta matanya tak mampu menangkap keberadaan tali tersebut.. sahabat, bacalah ia, sebab ia akan menjadi penolongmu di dunia dan akhirat..! (SaiBah)
Puji an bagi-Mu ya Allah, atas dihidupkannya kami kembali dari tidur kami, maka hidupkanlah hati kami tuk menghadapi hari ini!.. Sahabat, jangan berhenti dulu tuk berjuang, perjalanan belum selesai. Pikul kembali ikatan kayu beban, lelah dan letih tak mengapa demi menggapai impian.. terkadang tersandung akar, tertusuk duri, tersangkut dan terdorong kawan seperjalanan, itu adalah sunnah perjuangan, jangan hati kita menjadi kotor hanya sebab sunnah perjalanan yang pasti kita rasakan..
Sahabat seiman,
Sungguh banyak pertolongan yang Allah Swt siapkan disekeliling kita, tumbuh-tumbuhan, akar, buah, binatang, sungai dan lainnya dapat menjadi penolong, mengapa kita sia-siakan? Ada tali pegangan yang sangat kuat bergelantungan yang selalu menyertai agar menjadi penyelamat, tali yang tidak akan putus, yang pasti dibutuhkan ketika kita terpeleset, terjatuh, diterpa angin, hujan, dan atau dilanda pening meriang.. lalu tali tersebut dapat memberikan ketenangan,tali itu adalah Tali Allah Swt.. Al quran
Sahabat seiman,
Dahulu ketika masih kecil, Tali itu sangat akrab di tangan, telinga dan hati kita, menghiasi hari dengan kondisi diri yang bersih dan suci.. namun bagaimana kini? Sedemikian beratkah ia sehingga tangan ini berat menggenggamnya?
Sedemikian burukkah dia sehingga kita malu menampakkannya? Sedemikian rendahkah ia sehingga kita malu membanggakannya? Sedemikian sibukkah kita yang tak sempat membuka lembaran demi lembarannya. Bukankah ia diturunkan untuk di baca, bukan hanya diletakkan di lemari tertimbun debu, atau di bawa-bawa dalam tas saja tak terjamah..
Sahabat seiman,
Raihlah terlebih dahulu tali itu lalu pegang erat-erat, sertakan selalu perjalananmu dengannya, demi Allah..hanya orang yang sombong yang tak membutuhkan penyelamat, orang-orang yang buta matanya tak mampu menangkap keberadaan tali tersebut.. sahabat, bacalah ia, sebab ia akan menjadi penolongmu di dunia dan akhirat..! (SaiBah)
Subscribe to:
Posts (Atom)