Home | Posts RSS | Comments RSS | Login

Jika masih menggapai masa

Tuesday, May 10, 2011
Kemarin aku dengar berita kematian lalu kulupakan karena kesibukan dunia.. barusan kudengar lagi berita kematian saudaraku..terbayang arwah melayang menghadapNYa..lalu tak ada kuasa lagi membela diri.. tak tahu di alam kubur apa yang ia hadapi..

Alhamdulillah saat ini hidup masih diberi, umur masih menggapai petang, ada waktu untuk istighfar, dan berniat perbaiki diri. Ingatkanlah diri, kapan pernah Allah Swt berhenti mengintai?, mencari hamba yang pandai menuai setiap perintah yang menanti tergadai.. kenanglah selalu tugas kita kepada Allah Swt sahabat, tunaikanlah sebaik-baiknya. walau 24 JAM dunia kita urusi pasti ia akan kita tinggalkan, namun akhirat walau tak kita urusi pasti ia akan kita datang

kuingatkan diri janganlah lupa meng-hisab diri, hanya di dunia hisab bisa kita lakukan, kelak di akhir jaman sudah menjadi hakNya untuk menghisab diri ini

pemuda, apa yang kau banggakan?

Monday, May 9, 2011
“Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi no. 2340)


Anak Muda,
Rambutmu kini menjadi merah
Entahlah, kau cat dengan uang dari orang tuamu
ataukah sekedar ikut-ikutan teman

Anak Muda,
Ada besi melingkar menembus telingamu
Tak hanya kaum hawa
Engkau pun sekarang memakainya
Bukan semakin keren
Tapi semakin membuatmu wanita

Anak Muda,
Pakaianmu yang rapi sewaktu SMA
Telah berubah saat jadi mahasiswa
Sobek sana, sobek sini
Bukan karena usang, tapi memang kau sengaja

Anak Muda,
Sebatang rokok selalu menemanimu
Rupiah demi rupiah kau bakar
Pengobat stress kilahmu
Padahal kau sedang bahayakan diri dan sekitarmu
Kau benci orang egois
Padahal kau sendiri termasuk bagiannya

Anak Muda,
Usia yang semakin bertambah
Tak juga membuatmu berbenah
Waktu demi waktu
Engkau habiskan begitu saja berlalu
Dari warung ke warung
Dari mall ke mall
Esensi sama dengan tempat yang beda

Anak Muda,
Bapak dan ibu cemas memikirkanmu
Dulu anak sholih yang mereka pinta
Tiap malam, tiap selesai ibadah
Beliau sempatkan doa untukmu
Namun, apa balasmu?
Justru tingkahmu membuatnya murka
Dari hari ke hari

Anak Muda,
Ayahmu banting tulang bermandi peluh
Mengusahakan biaya sekolah dan makanmu
Sedang ibumu
Sabar mengajarimu berhitung satu dua
Dan mengeja a be ce de
Namun, apa baktimu?

Anak Muda,
Masa mudamu menentukan masa tua
Barangsiapa bersantai di waktu muda
Pasti akan bersusah payah di waktu tuanya
Dan sebaliknya,
Barangsiapa bersusah payah di masa muda
Kelak tinggal menuai nikmatnya hari tua

Anak Muda,
Bukan tampangmu yang bisa kau banggakan
Bukan pula penampilanmu nyentrikmu
Bukan pula aksesoris dan gayamu
Tapi berbanggalah karena karyamu
Berbanggalah karena kebaikanmu
Dan berbanggalah karena keluhuran budimu

Anak Muda,
Pilihan sekarang ada di tanganmu
Diam berarti menanti kehancuran
Berubah berarti menata masa depan
Renungkan, pikirkan
Dan segeralah ambil keputusan
(copas dari kaskus)

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56)

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Panggilan Adzan

Sunday, May 8, 2011
Menurut Said Jibair, bahwa Ibnu Abbas seringkali menangis ketika mendengar
adzan. sampai sampai surbannya basah oleh airmata. Ketika ada yang
menanyakan mengapa begitu ? Ibnu Abbas menjawab, " Seandainya semua orang
tahu makna seruan muadzin itu, pasti tidak akan dapat beristirahat dan tak
akan dapat tidur nyenyak."

Selanjtnya Ibnu abbas menjelaskan makna satu persatu dari kalimat adzan
tersebut. Dikatakan bahwa seruan Allahu Akbar mengandung makna seakan akan
ada kalimat," Wahai sekalian manusia yang sedang sibuk mengurusi harta
duniawi, berhentilah sejenak. sambutlah seruan ini. Istirahatkanlah
badanmu dan segeralah beramal baik demi kepentingan dan keuntungan dirimu
sendiri."

Lalu jika diserukan asyhadu anlaa ilaaha illalaah seakan akan muadzin
berkata," aku mohon persaksian semua masyarakat langit dan bumi, bagiku di
sisi Alloh kelak di hari kiamat bahwa : aku telah menyeru kalian !

Berikutnya kalimat asyhadu anna muhamadan rasulullaah, seakan akan muadzin
berkata kepada kita," aku mohon persaksian dari para Nabi (khususnya)
Muhammad saw. kelak di hari kiamat, bahwa aku telah memberi tahu kepada
kalian setiap hari lima kali."

Kalimat hayya alaash shalaa, seakan akan muadzin berkata," sungguh, Allah
telah menegakkan sholat bagi kalian, maka tegakkanlah sholat itu."

Kalimat hayya alal falaah, mengandung makna," Masuklah kalian dalam rahmat
dan peganglah petunjuk petunjuk bagimu!"

Lalu seruan Allahu Akbar, mengandung makna." segala pekerjaan ( urusan
duniawi ) terlarang bagimu, sebelum kamu melaksanakan sholat."

Dan kalimat, laa ilaaha illaallaahu mengandung makna," Inilah amanat tujuh
lapisan bumi-langit, sudah berada dipundakmu, maka terserah kalian, akan
kau laksanakan atau tidak !.

Namun hal hal seperti itu jarang kita pikirkan. Kita memandang bahwa
shalat adalah kegiatan rutinitas yang dilaksanakan lima kali dalam dua
puluh empat jam. Tak ada esensi yang menarik hati kita. shalat yang kita
kerjakan hanya semata-mata pelengkap identitas bahwa kita adalah orang
Islam. Dimana salah satu ciri orang Islam adalah menjalankan sholat lima
waktu. Inilah pikiran yang keliru. Kalau kita menganggap sholat sekedar
demikian itu, maka akan membahayakan agama kita. 

dari buku "CELAKA ORANG YANG SHOLAT, Ahmad Fadlil Nasrullah. S. Ag
Published with Blogger-droid v1.6.8

air mata

Sunday, May 1, 2011
Jika sampai hari ini kita masih jauh dari taat padaNya, maka pikirkanlah kelak hari hisab itu datang. Lembaran amalan khan terlihat hitam pekat karena dosa yang telah dihimpun. Siksapun tak akan beristirahat menimpa diri.. Naudzubillah, Astaghfirullah....

Banyak-banyaklah menangis meratapi kesalahan diri, karena itu lebih berguna daripada air mata yang mengucur ketika siksa itu menimpa.
Published with Blogger-droid v1.6.8