Home | Posts RSS | Comments RSS | Login

Amanah Rasulullah SAW

Thursday, April 12, 2012
Demi Islam kita rela mengorbankan harta, tenaga, pikiran bahkan nyawa kita. Untuk Allah… harta, tenaga, pikiran bahkan nyawa kita tidak ada artinya. Kita pun mencintai Rasulullah sepenuh hati dengan jiwa dan raga kita sebagai taruhannya. Kita mengharap memperoleh syafaat dari Rasulullah pada masa-masa sulit di padang makhsyar kelak. Ada wasiat yang telah Rasulullah amanahkan kepada kita semua sebagai umatnya… yaitu, "Sampaikan Pesanku Walaupun Satu Ayat !" 
Adakah kita sudah cukup ambil peduli akan amanah Rasulullah ini ?

Mari berbuat bersama-sama melaksanakan wasiat Rasulullah yang kita cintai. Dengan kebersamaan kita bisa berbuat lebih banyak. Bisa melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan secara sendirian. Sekarang…. jangan ditunda-tunda lagi karena kita tidak tahu sampai kapan Allah akan berikan kita kesempatan untuk hidup

Ayo saudaraku, ilmu agamaku tak ada apa-apanya, tapi jika aku menunggu aku mempunyai ilmu yang tinggi baru kemudian aku mengingatkan, mungkin aku takut itu akan terlambat. Umur umat Nabi Muhammad saw telah ditetapkan tidak panjang..tapi kewajiban untuk saling mengingatkan telah dibebankan kepundak umat islam. walau takut yang diingatkan akan pecah hati, tapi tertutupi dengan kasih sayang kucoba selalu beranikan diri untuk selalu mengingatkan..walau diri juga masih perlu diperbaiki.

Kau pura-pura diam ?

Thursday, April 5, 2012
Siangmu, wahai yang terpedaya, semuanya adalah lalai dan alpa. Malammu adalah tidur dan kehinaan adalah hal yang lumrah bagimu.

Usiamu terus berkurang akan tetapi kau tetap zalim. Kau bahagia dengan suatu yang fana dan gembira dengan angan-angan di dunia...
ingatkanlah diri, janganlah puja dunia, celalah ia....

Ancaman dari manusia sangat kau takutkan, tetapi ancaman kematian suka kau abaikan. Kesabaran Allah tlah membuatmu terlena. Atau dirimu tak yakin "bahwa esok hari akan ada hari kebangkitan dan akan dihisab sgala amalan?"

Kau pura-pura diam dari seruan angan-anganmu. Kalaupun kau ingat kematian hanya sekali waktu kau ingat, lalu tabiatmu mulai kembali membuatmu lupa dan lalai.